🐬 Kata Bijak Kohati Hmi

Bima Korps HMI-Wati (KOHATI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima periode 2021-2022 dilantik di aula Gedung Seni Budaya Kota Bima, Kamis (26/8). Pelantikan tersebut diisi juga dengan dialog yang bertajuk "Dampak Society 5.0 bagi Perempuan di Era Pandemi Covid-19". Makakeliru, ketika masih ada yang beranggapan bahwa ruang berproses HMI-Wati cukup di Kohati saja. Jika pandangan seperti ini dibenarkan, maka lebih baik Kohati tidak ada sejak awal. Hubungan HMI dan Kohati dalam konteks perjuangan adalah partner yang setara. Oleh karena itu, biasa disampaikan bahwa keberadaan Kohati adalah untuk mempercepat Yangsatu bilang disambar petir, ADC (aide-de-camp/ajudan Ferdy Sambo) bilang sudah rusak sejak lama," kata Taufan, Jumat (5/8). "Sekarang sudah ada indikasi kuat unsur kesengajaan. Bisa disebut sebagai dugaan obstruction of justice, upaya melawan hukum yang mengganggu proses penegakan hukum," tambahnya. Sukabumi- Komisariat STKIP BINA MUTIARA menyelenggarakan tasyakur milad Kohati korps HMI Wati ke-55, bertempat di Aula Kantor Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada hari Minggu 26 September 2021 beberapa hari lalu. Kegiatan yang Bertemakan "Bakti Kohati Untuk Negeri" Diisi dengan berbagai kegiatan. diantaranya Kegiatan Dialog Publik "Membedah BANYUWANGI Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Banyuwangi, menyerukan kepada semua elemen warga untuk melupakan perbedaan pilihan politik pada Pemil Katakata bijak hari ini. By qwerty Posted on June 9 2020. Kata Kata Bijak Hari ini. Dari pengalaman lah kita dapat belajar serta berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Kehidupan sehari-hari yang membosankan atau banyak masalah membuat Moms stres dan capek. Widia Lestari Editor. Cianjur mainkata.ID - Kohati PB HMI melaksanakan program kerja dari bidang Diklat yang diketuai oleh Octy Avriani Negara yaitu Kohati Development Program. Kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Badan Keuangan dan Penanaman Modal (BKPM) Cianjur yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Komisioner KPI Nuning Rodiyah, Presidium Forhati Nasional Ayunda Hanifah Husain serta Ketua Umum PB HMI beserta dengan jajarannya. Diterbitkan29 September, 2021 by NKRIPOST. tasyakur milad Kohati korps HMI Wati ke-55. Nkripost, Sukabumi - HMI Komisariat STKIP BINA MUTIARA menyelenggarakan tasyakur milad Kohati korps HMI Wati ke-55, bertempat di Aula Kantor Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada hari Minggu 26 September 2021 beberapa hari lalu.. Kegiatan yang Bertemakan "Bakti Kohati Untuk Negeri UcapSamsuar ketika memberikan kata sambutan. Hal ini disampaikannya mengingat HMI-KOHATI adalah sebuah organisasi Islam yang berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman. "Semoga dengan pengurus yang baru ini dapat memperdayakan potensi potensi yang Ada, sehingga kader bisa terbedayakan dengan skillnya masing-masing, Sesuai disiplin ilmunya 7bzKY3. Pengertian Kohati KOHATI adalah singkatan dari Korps-HMI-Wati. KOHATI adalah badan khusus HMI yang bertugas membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. KOHATI adalah bidang keperempuanan di HMI setingkat. Waktu dan Tempat Kedudukan KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 M pada Kongers VIII di Solo. KOHATI berkedudukan di tempat kedudukan HMI. KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI, yang secara struktural pengurus KOHATI ex officio pimpinan HMI dengan diwakili oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang. KOHATI bersifat Semi-Otonom. Dalam operasionalisasi mekanisme organisasi, sifat semi-otonom ini mengandung arti bahwa KOHATI memiliki keleluasaan dan kewenangan dalam beraktivitas dan berkreativitas di dalam intern HMI, terutama dalam pembinaan potensi HMI di dalam wacana keperempuanan dalam mengembangkan kualitas kader HMI-Wati, baik dalam pengembangan wawasan maupun keterampilan yang sesuai dengan konstitusi HMI dan KOHATI yaitu AD dan ART HMI maupun Pedoman Dasar KOHATI serta kebijaksanaan umum HMI lainnya. Adapun dalam melakukan kegiatan yang bersifat luar ekstern HMI, KOHATI merupakan perpanjangan tangan HMI di semua tingkatan. Dengan kata lain kehadiran KOHATI pada aktivitas eksternal HMI merupakan pembawa misi perjuangan HMI. Oleh karenanya KOHATI harus senantiasa mengadakan koordinasi dengan HMI. KOHATI berperan sebagai Pencetak dan Pembina Muslimah Sejati untuk menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Dan anggota KOHATI adalah HMI-Wati yang telah lulus Latihan Kader LK I Fungsi KOHATI berfungsi sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader HMI dalam wacana dan dinamika keperempuanan. Di tingkat internal HMI, KOHATI berfungsi sebagai bidang keperempuanan. Di tingkat eksternal HMI, berfungsi sebagai organisasi perempuan. Tujuan KOHATI merumuskan tujuannya sebagai berikut “Terbinanya Muslimah yang berkualitas Insan Cita” dan “insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wata ’ala”. Dengan rumusan tujuan ini KOHATI memposisikan dirinya sebagai bagian yang ingin mencapai tujuan HMI mencapai 5 kualitas insan cita tetapi berspesialisasi pada pembinaan anggota HMI-Wati untuk menjadi muslimah yang berkualitas insan cita. Sesuai dengan ide dasar pembentukannya, maka proses pembinaan di KOHATI ditujukan untuk peningkatan kualitas dan peranannya dalam wacana keperempuanan. Ini dimaksudkan bahwa aktifitas HMI-Wati tidak saja di KOHATI dan HMI, tetapi juga dalam masyarakat luas, terutama dalam merespon, mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan. Dengan demikian, maka jelas bahwa tugas KOHATI adalah melakukan akselerasi pada pencapaian tujuan HMI. Untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik, maka KOHATI harus membekali dirinya dengan meningkatkan kualitasnya sehingga anggota KOHATI memiliki watak dan kepribadian yang teguh, kemampuan intelektual, kemampuan profesional serta kemandirian dalam merespon, mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan yang berkembang dalam masyarakat KOHATI DAN PERANANNYA DALAM PERJUANGAN HMI A. Pendahuluan Melihat realitas saat ini secara global bangsa kita dilanda keprihatian yang berkepanjangan. Terkait persoalan-persoalan sosial yang tidak kalah merajalelanya adalah kasus-kasus perempuan, seperti masalahnya ekonomi dan kesejahteraan, seringkali perempuan menjadi korbannya. Salah satu kasusnya saat ini adalah tidak stabilnya perekonomian negara, menjadikan perempuan harus mampu menghadapi agara tetap bisa bertahan hidup. Dari adanya satu dua contoh yang tampak oleh indar penglihatan faktor penyebab salah satunya adalah masih minimnya SDM yang dimiliki oleh para perempuan, sehingga terkadang sulit untuk di ajak bangkit di saat kondisi idak stabil, sikap apatis yang masih ada di sebagian masyarakat kita membawa dampak yang tidak baik nagi perkembangan kaum perempuan khususnya, sehingga diharapkan ada satu pencerahan yang mampu membangkitkan ghiroh berintelektual dan mamperbaiki diri. Jika menginginkan negara ini baik sudah selayaknya para perempuannya juga baik, karena merupakan tiang negara. Sebagai generasi penerus bangsa sudah menjadi komitmen kita untuk merespon persoalan-persoalan sosial dan segala ketimpangan yang ada agar mampu mengangkat martabat bangsa ini kembali dari keterpurukan. B. Pengertian Kohati Sebelum kita membahas lebih banyak yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah pengertiannya. Kohati merupakan singkatan dari Korps HMI-Wati PDK pasal 1. Kohati juga merupakan badan khusus HMI yang bertuga membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacan dan dinamika gerakan keperempuanan. Jadi Kohati adalah wahana untuk mengakomodir potensi dan menampung aspirasi para HMI-Wati. Untuk dapat menjadi anggota Kohati adalah semua mahasiswi yang telah lulus LK1 pasal 8. Kohati bersifat semi-otonom pasal 5, artinya secara internal ia menjadi bidang UPP, dan secara eksternal ia menjadi Kohati. Dengan sifat ini, maka Kohati sebagai sub-sistem dalam perjuangan HMI. Latar belakang munculnya sifat ini, karena pada dasarnya anggota HMI mengakui adanya kesamaan kemampuan dan kesempatan antar anggota, baik laki-laki maupun perempuan. Namun suprastruktur masyarakat kita nampaknya masih menempatkan organisasi sebagai alat yang efektif untuk menyahuti berbagai persoalan dalam upaya pencapaian tujuannya. Adapun tujuan Kohati adalah “Terbinanya Muslimah Berkualitas Insan Cita” dan statusnya adalah badan khusus HMI yang bergerak dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. Dengan spesialisasinya di bidang perempuan maka sudah seharusnya Kohati mampu merespon perkembangan permasalahan keperempuanan di masyarakat dewasa ini. C. Sejarah Berdirinya Kohati didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 M pada Kongres VIII di Solo. Ada dua alas an utama yang mendorong lahirnya Kohati, yaitu 1. Secara internal, departemen keputrian pada waktu itu sudah tidak mampu lagi menampung aspirasi para kader HMI-Wati, disamping itu basic-needs anggota tentang berbagai persoalan keperempuanan kurang bisa difasilitasi oleh HMI. 2. Secara eksternal, HMI mengalami tantangan yang cukup pelik dikaitkan dengan hadirnya lawan ideologisnya HMI, yaitu komunisme yang masuk melalui pintu gerakan perempuan Gerwani. Selain itu maraknya pergerakan keperempuanan yang ditandai dengan munculnya organisasi perempuan dengan berbagai variasi bentuk ideologi, pilihan isu, maupun strategi gerakannya membuat Hmi harus merapatkan barisannya dengan cara terlibat aktif dalam kancah gerakan perempuan berbasis organisasi perempuan. D. Peran dan fungsi Kohati Kohati berperan sebagai pencetak dan pembina Muslimah sejati untuk menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan, sedangkan fungsinya sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader Hmi dalam wacana dan dinamika keperempuanan. Dari uraian diatas tafsir dari peran dan fungsi Kohati adalah sebagai akselerator perkaderan bagi HMI-Wati, terutama diarahkan pada pembinaan akhlak, intelektual, ketrampilan, kepemimpinan, keorganisasian, keluarga yang sejahtera serta beberapa kualitas lain yang menjadi kebutuhan anggota sebagai aplikasi tujuan Kohati. Sebagai wadah, tentunya Kohati hanya merupakan alat pencapaian tujuan HMI. Oleh karenanya, keberhasilan Kohati sangat ditentukan oleh anggotanya, dengan didukung perangkat dan mekanisme organisasi HMI. E. Platform Gerakan Kohati Sebagai wadah khusus di bidang perempuan Kohati memiliki main issue/isu utama sebagai arah gerakannya, yaitu 1. Keislaman 2. Kesejahteraan 3. Pemberdayaan/empowerment 4. Egalitarianisme dan demokrasi 5. Etika/moralitas masyarakat “beradalah dimana-mana meski kau tak dimana-mana” SELAMAT BERJUANG BAHAGIA HMI JAYALAH KOHATI KOHATI DAN PERANANNYA DALAM PERJUANGAN HMI Oleh Ulfa Dahliyani Ritonga* KOHATI Korps HMI Wati, kurang lebih satu periode sudah aku berproses di KOHATI. Bukan berarti selesai, ungkapan itu hanya sebagai kiasan terusan dari amanah yang kini aku emban dalam wadah yang lebih struktural yakni di komisariat. Walaupun begitu, satu periodesasi di KOHATI dapat membuat Intelegence Question ku tidak begitu terkejut dengan dinamika proses yang tentunya lebih dewasa. Berbicara mengenai KOHATI, aku pribadi memandang KOHATI sebagai wahana untuk mengakomodir potensi dan menampung aspirasi para HMI-Wati. Ya, begitulah pandanganku tentang KOHATI secara eksplisit. Karena pertukaran masa memang menjadi alasan utama mengapa wanita memang benar-benar membutuhkan wadah khusus untuk mengembangkan potensi wanita, tidak hanya di HMI tapi secara keseluruhan, hal ini tentunya karena wanita itu istimewa sebagaimana juga Islam memandang itu. Sehingga wanita sering di nisbatkan sebagai perhiasan, sebagaimana hadits Rasulullah SAW “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah.” Muslim. Berkenaan dengan alasan lahirnya KOHATI sejarah juga mengatakan demikian, sedikit kita beranjak ke sejarah KOHATI, KOHATI sendiri didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 M pada Kongres VIII di Solo. Ada dua alas an utama yang mendorong lahirnya Kohati, yaitu Secara internal, departemen keputrian pada waktu itu sudah tidak mampu lagi menampung aspirasi para kader HMI-Wati, disamping itu basic-needs anggota tentang berbagai persoalan keperempuanan kurang bisa difasilitasi olehHMI. Secara eksternal, HMI mengalami tantangan yang cukup pelik dikaitkan dengan hadirnya lawan ideologisnya HMI, yaitu komunisme yang masuk melalui pintu gerakan perempuan Gerwani. Selain itu maraknya pergerakan keperempuanan yang ditandai dengan munculnya organisasi perempuan dengan berbagai variasi bentuk ideologi, pilihan isu, maupun strategi gerakannya membuat Hmi harus merapatkan barisannya dengan cara terlibat aktif dalam kancah gerakan perempuan berbasis organisasi perempuan. Sejarah mengatakan bahwa sekitar tahun 1960-an banyak bermunculan organisasi eksternal keperempuanan yang melawan ideologis bangsa. Jadi perubahan masa yang menjadi alsan utama hadirnya KOHATI sebagai perenggut perusak ideologis bangsa yang dibungkus dalam organsisi eksternal keperempuanan seperti GERWANI dan lain sebagainya. Pada awal kemunculannya, KOHATI terus gencar dan fokus dalam meretas itu semua. Seiring dengan perkembangan zaman, terkhusus kebangsaan dan khazanah pendidikan, KOHATI hingga hari ini tetap memiliki tempat dibangsa ini, artinya KOHATI tetap eksis hingga hari ini karena dia berbuat, karena KOHATI itu pandai menyesuaikan diri. Seperti kata Priof Haidar Putra Daulay Survival Of The Fittest , yang paling bertahan ialah ia yang paling bisa menyesuaikan diri. KOHATI sebagai wadah pengembangan potensi HMI-Wati tetap menjadikan penyesuaian terhadap zaman sebagai toalk ukur utama dalam mengevaluasi diri. Ungkapan HMI-Wati Siapakah HMI-Wati? banyak yang bilang HMI-Wati otomatis adalah KOHATI, padahal bukan. Sederhananya KOHATI itu sudah pasti HMI-Wati sedangkan HMI-Wati belum tentu KOHATI, lebih sederhana lagi kita bahas dari kata KORPS HMI-WATI, ya kata korps disitu menjadikan HMI-Wati terhimpun dalam sebuah wadah khusus yakni KOHATI. HMI-Wati adalah seorang mahasiswi yang sudah menyelesaikan Latihan kader 1 LK 1, kedepan seorang mahasiswi tersebut jika menjadi pengurus di komisariat maka ia bukan KOHATI tetapi HMI-Wati. Pada dasarnya tak ada masalah dalam penyebutan itu, tinggal lagi ini menjadi hal yang tetap perlu dibahas agar kita benar-benar memahami KOHATI dari hal terkecil seperti ini. Jadi kedepan para HMI-Wati yang terhimpun dalam KOHATI memiliki analisis yang sangat kritis sehingga tetap dapat menjaga eksistensi KOHATI terlebih dalam era milenial ini yang benar-benar kecerdasan dan intelektual menjadi First Power. Saat ini KOHATI telah berusia 51 tahun sejak kelahirannya pada tanggal 2 Jumadil awal 1386 H atau bertepatan pada tanggal 17 September 1966 M. sebagai badan khusus KOHATI bertugas membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. Sebagai lembaga perkaderan, KOHATI sesungguhnya memiliki tujuan yang mulia, yakni terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita. Berbagai dinamika perkembangan KOHATI dari periode ke periode menunjukkan karakter dan pencirian yang berbeda-beda. Misalnya saja dapat dilihat pada awal pembentukannya, terdapat tiga semangat yang melatarbelakangi lahirnya KOHATI ini, yakni eksistensi, aktualisasi serta akselerasi. Eksistensi yang dimaksud adalah adanya suatu semangat dan kesadaran dari kaum hawa untuk dapat menjadi subjek dalam pembangunan bangsa. Eksistensi KOHATI menjadi salah satu hal yang sangat penting, karena ia menjadi “laboratorium hidup” dalam menghasilkan HMI-wati yang berkualitas menghadapi masa depan. Sedangkan, aktualisasi bermaksud untuk menyatakan dalam tindakan nyata untuk mengadakan pembaharuan dan perbaikan dalam menghadapi tantangan zaman yang senantiasa berubah. Serta, akselerasi adalah semangat dalam melakukan percepatan peran sosiologis dan politis, ditunjukkan sebagai lembaga yang ikut mewarnai masa depan Indonesia. Pembaharuan yang terjadi diberbagai belahan dunia dalam hal membangun kesetaraan masih bergulir hingga sekarang. Pada akhirnya gerakan keperempuanan diseluruh dunia memiliki kekuatan tersendiri. Di Indonesia para pejuang nasionalisme dari kaum perempuan telah ada jauh sebelum kemardekaan Indonesia, seperti Cut Nyak Dien, Kartini, Dewi Sartika dll. Hal ini seharusnya menjadi cerminan bagi KOHATI untuk terus melakukan pembaharuan dalam membangun gerakan yang lebih aktif. KOHATI sebagai salah satu pilar HMI, memiliki fungsi dan peran khusus dalam menjalankan misi organisasi. KOHATI yang merupakan perpanjangan tangan organisasi induk dalam wacana keperempuanan harus mampu mengawal isu yang berkembang dimasyarakat dalam bidang keperempuanan. Memperhatikan hal tersebut, KOHATI saat ini belum banyak menyumbangkan pemikiran-pemikiran brilian jika dibandingkan dengan sumbangsih HMI. KOHATI sebagian besar hanya menjadi penonton tanpa melakukan upaya perbaikan baik itu ditubuh KOHATI maupun terhadap bangsa. Kebesaran KOHATI saat ini masih menumpang pada kejayaan HMI dimasa lalu. Pertanyaan yang lahir, akan kah KOHATI tetap seperti ini?. Harapanku untuk KOHATI di Masa depan Jika ditinjau ulang tujuan KOHATI ialah menciptakan muslimah insan cita. Seperti yang kita ketahui, empat kriteria muslimah insan cita, terdiri dari kepribadian muslimah, Intelektual, Profesional dan Mandiri untuk tetap menegakkan bendera HMI dalam bidang pergerakan perempuan. Hal ini perlu dimiliki oleh KOHATI, jika KOHATI mempersiapkan diri untuk melahirkan kader-kader impian. Kenyataan yang selama ini terjadi KOHATI hanya jalan ditempat dan terkurung oleh konflik internal dalam tubuh KOHATI. Ya, lagi-lagi dinamika yang ada sepertinya lebih dahulu dewasa daripada kader yang ada, atau kadernya yang belum siap akan dinamika yang terus mendewasakan diri? Sangat simpel sebenarnya, sebagai organisasi kader tentunya setiap permasalahan yang ada pasti disebabkan dan akan dipecahkan oleh kader itu sendiri. Artinya ini sebuah keniscayaan, seorang kader memang ditempah untuk menciptakan masalah lalu belajar menyelesaikan masalah itu sendiri. Problem to day, seorang kader taunya membuat masalah mereka lupa menyelesaikan masalah itu, karena kader-kader tadi memiliki anggapan akan adaa kader lain yang menyelesaikan masalah yang telah mereka buat, ini konyol. Dari hal tersebut saya memiliki tiga harapan utama yang terbesit dalam benak saya Peran Aktif KOHATI KOHATI memiliki tanggung jawab yang sangat besar khususnya kepada kader HmI-Wati dan umumnya untuk perempuan di Indonesia, agar mereka menjadi lebih produktif dan mandiri dalam menghadapi segala tantangan zaman yang ada. Dalam wadah KOHATI ini, merupakan labolatorium bibit unggul perempuan-perempuan profesional yang akan memutar misi organisasi HMI mewujudkan masyarakat ADIL MAKMUR yang diridhoi oleh ALLAH SWT. Jadi jelas, disini dibutuhkan seorang HMI-Wati yang benar-benar berperan aktif menghadirkan jasad dan ruhnya dalam KOHATI Pembinaan KOHATI Saatnya membenahi Wadah KOHATI dengan proses pembinaan yang jelas dan terstruktur, Wadah KOHATI harusnya menyiapkan para perempuan profesional untuk membentuk HmiWati yang mampu merespon perkembangan zaman. Lima tahun yang akan datang, Sepuluh tahun yag akan datang, maupun dua puluh tahun yang akan datang dengan adanya bonus demografi yang akan dialami bangsa indonesia setidaknya bibit perempuan hari ini mepunyai skill dan harus membentuk mental yang siap menyongsong masa depan. KOHATI Pribadi yang Mandiri Berbekal YAKIN dari pribadi yang ditanamkan, akan melahirkan tata nilai yang benar, adaptif di lingkungan, siap merespon issu yang berkembang dan memberi gagasan solusi atas permasalahan yang harus terus di perbaiki dengan USAHA yang merupakan peluang saat ini bagi Hmi-wati membentuk skill, pemahaman mengkonstruksi pribadi untuk menanamkan kemandirian sejak dinidengan ditempa mandiri secara mental, mandiri secara personal, mandiri secara pikiran dan mandiri secara ekonomi dengan merespon peluang usaha di daerah yang bisa dikembangkan. Agar SAMPAI pada bagaimana pemetaan perkaderan dalam wadah KOHATI di masa depan sebagai output pembinaan kader HmiWati menyiapkan Sepuluh tahun atau Duapuluh tahun mendatang menjadi perempuan profesional yang mempunyai energi untuk mendorong pembangunan Indonesia dalam setiap tantangannya *Bendahara Umum HMI Komisariat Tarbiyah Periode 2017-2018

kata bijak kohati hmi